BATAM-Sering terjadi pemadaman listrik, ratusan massa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam menggelar unjuk rasa di depan Kantor Walikota, Batam Centre, Senin (12/8/2019).
Selain itu, FSPMI juga menuntut terkait revisi undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Ketua KC FSPMI Batam, Alfi Tony selaku ketua koordinator aksi meminta agar bright PLN Batam tidak lagi melakukan pemadaman listrik.
“Kami meminta agar bright PLN Batam ke depan harus menambah investasi agar daya listrik yang bisa dibuat oleh PLTU atau PLTG bertambah, sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir,” kata Alfi kepada swarakepri.com seusai menggelar aksi.
Alfi juga menambahkan, pengaruh dari adanya pemadaman bergilir itu bukan hanya sekedar berdampak kepada anak anak yang belajar pada malam hari, atau peralatan elektronik yang bisa rusak, tetapi juga berdampak kepada perusahaan sehingga secara tak langsung berimbas kepada buruh.
“Sekarang kita lagi giat-giatnya menggalakkan kegiatan untuk mendatangkan investor dan menambah sektor pariwasata Batam, kalau cadangan listrik kita ini hanya sedikit jaraknya antara kesanggupan dengan pemakaiannya, saya rasa ini akan sulit membuat investor untuk datang ke Batam,” tutup Alfi.
Berdasarkan informasi sebelumnya, diketahui pemadaman bergilir yang dilakukan oleh bright PLN Batam akibat dari adanya pengurangan pasokan listrik karena adanya gangguan pada sistem pembangkit listrik beberapa waktu lalu.
Aksi damai yang dihadiri oleh ratusan anggota FSPMI tersebut selesai pada pukul 14.00 WIB dan para anggota aksi langsung bubar meninggalkan lokasi dengan aman dan tertib.
Penulis : Ivan
Editor : Rumbo