BATAM – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia(PSMTI) menyelenggarakan kegiatan akbar tanggal 19-23 Oktober 2016 di Batam, Kepulauan Riau.
“Dipastikan akan hadir lebih dari 60 marga Tionghoa di Indonesia, hal ini merupakan prestasi yang belum pernah terjadi dipelosok dunia manapun,” kata Tirtahadi Sendjaja selaku Ketua Panitia Pertemuan Marga Tionghoa Indonesia (PMTI) di Batam,Selasa(18/10/2016).
Dikatakan, kegiatan ini akan tercatat sebagai Record Holders Republic (RHR) Official World Records.
“Sebanyak 1000 peserta dari suku Tionghoa diperkirakan akan terlibat dalam rangkaian acara yang diselenggarakan PSMTI,” terangnya.
Tiga kegiatan atau disebut rangkaian three in one meliputi Rakernas XV yang dilaksanakan bersamaan dengan HUT PSMTI ke-18, dilanjutkan dengan Pertemuan Marga Tionghoa Indonesia bertema “Pemantapan Peran Marga Tionghoa dalam Partisipasi Pembangunan Indonesia” dan Konferensi Marga Tionghoa Asean ke 8 bertema “Forward Chinese Clans for Strengthening ASEAN Cooperation”.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan gathering bahwa ada silaturahmi antar marga dan organisasi Tionghoa dan bisa memberikan peluang relationship antar marga serta memberi pengaruh positif di dunia ekonomi di kawasan ASEAN,” jelas Ketua Harian PSMTI Kepri Yohanes.
Pertemuan Marga Tionghoa Indonesia dilaksanakan pertama kali di Batam dan akan dihadiri sekitar 1000 peserta.
Delegasi Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, Kanada dan Australia akan hadir sebagai peninjau dalam Konferensi Marga Tionghoa se-Asean.
Ketua Umum PSMTI Pusat Hartono juga hadir secara langsung dalam kegiatan akbar ini.
“PSMTI mempunyai tugas yang sama dengan Warga Negara Indonesia, yakni mempunyai andil dan kewajiban secara aktif membantu dan mengupayakan Indoneaia yang adil makmur dan sejahtera,” kata Hartono.
PSMTI kata dia, akan mengenalkan Indonesia khususnya Batam, yang berpotensi sebagai tempat untuk menanamkan investasi.
“Mengapa di Batam? karena kota ini memiliki lokasi yang strategis dan akses yang dekat dari Singapura,” pungkasnya.
RED/CR 07