Ia menjelaskan, selain mengikuti prosedur tetap dalam menghentikan kapal, pengejaran kapal pun harus dihentikan ketika pelanggar telah mencapai wilayah lainnya.
“Dari komunikasi radio, bendera, klakson. Kalaupun terpaksa menembak harus ke arah laut dan lambung kapal yang tidak ada awak kapalnya,” ujar dia.
Secara statistik, ujar dia, pelanggaran perbatasan di wilayah Papua Nugini tak sebanyak di Natuna, namun memang kerap terjadi karena ketidaktahuan nelayan kita akan batas wilayah.
“Laut ini kan luas, mungkin tidak sengaja dilewati karena saking asyik mencari ikan. Kewajiban kedua belah pihak memberi tahu dan diperingatkan terus-menerus agar tidak melewati batas negara,” tegasnya./BenarNews
Mall of Indonesia (MOI) hari ini berkesempatan menyambut langsung kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia,…
Memahami perbedaan antara penguat rasa dan penyedap rasa penting untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam memasak maupun…
Memilih software akuntansi seperti Accurate saja tidak cukup—bekerja sama dengan Accurate Partner resmi seperti Mitra…
Di tengah upaya pelaku usaha untuk mengefisienkan struktur operasional dan beradaptasi dengan tantangan ekonomi digital,…
Trading index futures semakin diminati oleh investor Indonesia yang ingin merasakan peluang dari pergerakan indeks…
BSI Maslahat Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Tangerang Curah hujan tinggi yang mengguyur…
This website uses cookies.