KPU, Panwaslu dan Wakil Bupati Diduga Kongkalikong
JAMBI – swarakepri.com : Penyelenggaran Pemilihan Ligeslatif (Pileg) di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi diduga telah dicurangi secata sistematis dan terstruktur oleh pihak KPU, Panwaslu dan Pemerintah Kabupaten Bungo.
Hal ini diungkapkan oleh masyarakat Bungo yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pemilu (GMPP) Kabupaten Bungo dalam rilisnya yang diterima SWARAKEPRI.COM, hari ini, Rabu(30/4/2014).
Indikasi tindak pidana pelanggaran pidana Pemilu Legislatif di Kabupaten Bungo berupa penyalahgunaan jabatan oleh KPU dan Panwaslu Bungo sendiri telah dilaporkan ke Mabes Polri, Kejagung RI, KPK, MK, Kementerian Hukum dan HAM RI dan Bawaslu pada tanggal 18 April 2014 melalui surat Nomor 333/S-L/GMPP/Bgo/2014.
Dalam laporan yang disusun oleh Afrizal. S.Sos, Dadang Irianto dan Dia Jaya Agung Perkasa tersebut diungkapkan beberapa temuan dilapangan yang mengindikasikan adanya kecurangan penyelenggaran Pileg di Kabupaten Bungo, Jambi yang diatur secara sistematis dan terstruktur.
Sebelum pemilu 9 april 2014 digelar Ketua KPU dan oknum Panwaslu Bungo serta oknum pejabat di Pemkab Bungo diduga telah mengatur bentuk kecurangan-kecurangan saat pelaksanaan Pemilu, diantaranya :
1. DPT yang di bagikan ke seluruh partai politik melalui kaset CD tidak sesuai lagi nama
dan susunan DPT yang di edarkan 3 hari sebelum pemilihan di tingkat KPPS
2. Mayoritas KPPS diwilayah kab bungo dengan sengaja tidak menempelkan
DPT.DPTd,DPK,DPKTb
3. Petugas KPPS tidak memberikan salinan kepada saksi DPT.DPTd,DPK,DPKTb
4. KPPS tidak pernah memberi penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pemungutan
suara dilakukan
5. Ada beberapa wilayah perhitungan suara dilakukan sampai pagi seperti di KPPS 4 Kelurahan Bungo Taman Agung Kecamatan Bathin III daerah pemilihan bungo 1 dan di KPPS 1 Sei Mengkuang, perhitungan suara tingkat KPPS di pindah ke sebuah ruko dan tidak di hadiri oleh saksi saksi.
6. Model C1 berlogo hologram tidak di berikan kepada saksi-saksi dan yang beredar C1 palsu beraneka ragam bentuk.
7. 35 Anggota DPRD yang terpilih saat ini 80% merupakan keluarga dekat Wakil Bupati Bungo, H Mashuri dan keluarga dekat Ketua KPU Bungo, Dailami.
8. Komisioner KPU Bungo, Irwan Gusnadi yang juga merupakan keluarga dekat Wakil Bupati Bungo saat pelaksanaan Pemilu diduga melakukan tindakan pidana di desa Pelayang, Kecamatan Bathin II Pelayang dengan melarang arga untuk menggunakan hak pilihnya.
9. Rekapitulsi perhitungan suara C1 berhologram hanya ada pada Panwaslu dan KPU
Bungo, sedangkan C1 yang beredar di publik adalah palsu.
10. Wakil Bupati Bungo, Mashuri saat pelaksanaan pemilu “berkeliaran” dari pagi sampai malam di setiap kecamatan.
11. Rekapitulasi perolehan suara model D-1 tingkat desa/kelurahan dan kecamatan diubah menggunakan tipe x
12. Masyarakat Bungo yang menggunakan hak pilihnya hanya 50 persen, namun saat perhitungan di KPU Bungo disebutkan 85 persen. Hal ini memunculkan dugaan KPU dan Panwaslu sengaja melakukan penggelembungan suara hingga 40 persen.
13. Perhitungan perolehan suara tingkat kabupaten yang dilaksanakan di Hotel Semagi juga telah menyalhi dari aturan karena dilakukan di diruang tertutup dan molor dari waktu yg di tentukan.
Dengan adanya beberapa temuan tersebut, GMPP Bungo menegaskan bahwa pelaksanaan pemilu legislatif di Kabupaten Bungo telah cacat hukum dan menyalahi aturan demi kepentingan kelompok yang ingin berkuasa dengan mendzalimi hak rakyat. Nama Caleg yang terpilih bahkan diduga sudah direncanakan oleh Ketua KPU Bungo.
Inilah nama-nama Caleg DPRD Kabupaten Bungo yang meraih suara terbanyak saat rekapitulasi di KPU Bungo :
Dapil I
1.Ria Mayang Sari (Demokrat)
2. Syarkoni Syam (Golkar)
3. Syaiful Acik Bilal (Demokrat)
4. Gusriyandi Rifai (PDIP)
5. A Fauzan (Hanura)
6. HM Rasyidi (PKPI)
7. Rosmala Dewi (PKB)
8. Jasmi (PKS)
9. Desmiati (PPP)
Dapil II
1. Sumaryono (Golkar)
2. Abu Bakar (Gerindra)
3. Winarno (PAN)
4. Leni Elvira (Demokrat)
5. Khairullah HS (Golkar)
6. H Kamal (Hanura)
7. Muslim (Nasdem)
8. Edianto (PDIP)
Dapil III
1. Mahili (PAN)
2. Martunis (Demokrat)
3. Z Arifin (Golkar)
4. Asnadi (Hanura)
5. Hozin (PKS)
6. Hermanto (Gerindra)
Dapil IV
1. Karwati (Demokrat )
2. Waaki Musolah (Demokrat)
3. Alex Cander (Gerindra)
4. Yahya (PPP)
5. Syaiful Bahri (PKB)
6. Suryani (Nasdem)
7. Almahfuz (Golkar)
8. Al Jufri (PDI-P)
9. Dharmawan (PKS)
10. Ismail (Hanura )
11. Hendri Novriza (PAN)
12. Paino (PBB)
(red/rls)