LINGGA – Prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum(TPU) Telek Dabo Singkep Lingga beredar di media sosial, Senin(26/4/2021).
Dari beberapa foto yang beredar di media sosial, tampak belasan warga sedang melakukan proses penggalian kubur di lokasi pemakaman. Peti jenazah jaraknya cukup dekat dengan warga yang ada. Sebagian warga juga tampak tidak menggunakan masker.
Pasien Covid-19 yang dimakamkan tersebut belakangan diketahui berinisial HR(63), pasien Covid-19 yang meninggal dunia di ruang isolasi Pagoda Kecamatan Singkep, Lingga pada Senin (26/4/2021) sekitar 10.30 WIB.
Fadli, anak kandung almarhum mengungkapkan kronologi ketika pihak keluarga dan warga terlibat dalam prosesi pemakaman tersebut.
Ia mengatakan, setelah orang tuanya dinyatakan meninggal, pihak keluarga sempat menanyakan terkait proses pemakaman terhadap jenazah.
“Mereka bilang sudah ada prosedur(pemakaman pasien covid), dan sudah ada tim untuk pemakaman jenazah. Kami(keluarga) tidak masalah, dan minta tolong agar jenazah dimakamkan secara layak,”ujarnya ketika ditemui wartawan dirumahnya Senin(26/4/2021).
Sebelum jenazah dibawa ke TPU, petugas kesehatan di Pagoda sempat memintanya untuk mencarikan teman sebanyak 8 orang untuk membantu mengangkat peti jenazah.
“Kami kemudian pulang, setelah kami kembali lagi ke Pagoda, jenazah sudah di dalam peti dan sudah di dalam mobil ambulans,”ujarnya.
Kata dia, ada tiga orang petugas yang berada di dalam mobil ambulans. “Setelah sampai ke makam, petugas kesehatan minta tolong sama kami untuk mengangkat peti jenazah. Kata petugas pihak keluarga boleh bantu,”jelasnya.
Ia mengungkapkan, saat membantu mengangkat peti jenazah, pihak keluarga tidak menggunakan perlengkapan(APD).
“Kami tak punya perlengkapan, kalau orang itu memang pakai baju astronot(APD),”ujarnya.
Ia mengungkapkan yang pertama tiba dilokasi pemakaman ada empat orang dari pihak keluarga, sedangkan dari petugas kesehatan hanya tiga orang.
“Pihak kesehatan cuma bertiga, mereka minta tolong ke kami bantu angkat(peti jenazah),”ujarnya.
Selanjutnya para kerabat dari almarhum berdatangan ke lokasi dan ikut membantu proses pemakaman jenazah. Ia kembali menegaskan, pihak keluarga ikut membantu mengangkat peti jenazah karena diminta oleh petugas yang ada.
“Kami bantu angkat (peti jenazah) bukan kemauan dari pihak keluarga, tapi karena orang itu(petugas) minta tolong dan bilang pihak keluarga boleh bantu,”imbuhnya.
Kata dia, sebelum proses pemakaman selesai, dua orang petugas yakni supir dan kenek ambulans sudah meninggalkan lokasi.
“Belum selesai(pemakaman), ambulans balik. Supir sama kenek langsung balik,”terangnya.
Ia mengaku kecewa atas pelayanan dari petugas kesehatan saat proses pemakaman.
“Penyampaian orang itu tidak sesuai dengan yang dilakukan. Kami sudah mengikuti aturan protokol kesehatan. Yang penting dimakamkan secara layak,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Mulkan Azima ketika dikonfirmasi terkait foto-foto pemakaman pasien covid-19 yang beredar di Medsos mengatakan bahwa petugas penggali kubur memang tidak pakai APD.
“Terkait foto tersebut adalah petugas penggali kubur, yang memang tidak pakai APD, karena tidak bersentuhan langsung dengan jenazah,” ujarnya Senin malam.
Kata dia, APD yang dipakai oleh tim pemulasaran jenazah yang bersentuhan langsung dengan jenazah tersebut, mulai dari pengafanan sampai memasukkan dalam peti jenazah oleh tim.
Ketika ditanyakan mengenai penggunaan APD lengkap di tempat pemakaman, Mulkan membenarkannya.
“Iya betul, tetapi untuk petugas pemakaman APDnya cukup pakai masker dan sarung tangan sesuai SOP terbaru,”pungkasnya./Ruslan